Manusia
dan Kebudayaan
Manusia
Manusia, mahluk paling
sempurna, mahluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki kelebihan
dibandingkan mahluk-mahluk hidup lainnya. Di dalam perekonomian
manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan dan selalu
memperhitungkan setiap kegiatan yang dilakukannya.
Dalam menjalankan
kehidupannya, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain, dan harus mengacu pada sebuah landasan dasar dalam bertindak,
agar dapat menjalankan hidup dengan baik.
2 Pandangan Unsur dalam
Membangun Manusia, yaitu
1) Manusia terdiri
dari empat unsur yaitu, Jasad, Hayat, Ruh, Nafs
2) Manusia sebagai
satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang
paling primitif dan tidak tampak, yang merupakan libido murni atau
energi psikis yang menunjukan ciri yang irrasional
b. Ego adalah struktur psikis yang berhubungan
tentang diri yang ditandai dengan adanya toleran
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar
moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang berotoritas di
dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
Id, ego,superego merupakan tiga bagian dari aparatus
psikis yang didefinisikan dalam model struktur jiwa
Hakekat Manusia
Manusia adalah mahluk
paling sempurna dibandingkan mahluk hidup lainnya. Kesempurnaan yg
dimiliki merupakan suatu fungsi dan tugas mereka sebagai khalifa
dimuka bumi ini.
Didalam Alquran
diterangkan bahawa manusia diciptakan dari tanah dengan menggunakan
istilah seperti Turab, Thien, shal-shal, dan sualalah
Memiliki Perasaan Inderawi
dan Perasaan rohani, contoh perasaan rohani yaitu,
Perasaan intelektual,
Perassaan estetis, Perasaan etis, Perasaan diri, Persaan sosial,
Perasaan religius
Manusia juga merupakan
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi, dan terikat
dengna lingkungan (ekologi) dan mempunyai kualitas dalam bekerja dan
berkarya
Kepribadian Bangsa
Timur
Seorang sarjana Amerika
keturunan Cina Francis L.K Hsu, mengkombinasikan dalam dirinya
keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat dan
kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang
berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu
mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa
manusia dengan menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai
kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari
pendekatan itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dlam batas
individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu
konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu
mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti
lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Kebudayaan
Kebudayaan bisa disebut
juga suatu kegiatan yang telah dilakukan sejak lama dari jaman nenek
moyang dan selalu dipertahankan kebudayaan dan adat istiadatnya dari
jaman ke jaman.
Kebudayaan
berdasarkan pendapat para ahli.
Melville J. Herkovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukkan
adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovis memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Dalam
sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian,
terutama seni suara dan seni tari.
E.B.Tylor (1871)
mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan
Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana
mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Unsur - Unsur
Kebudayaan
Perumusan unsur-unsur
kebudayaan dimata para ahli,
1. Melville J. Herkovits berpendapat bahwa kebudayaan
memiliki empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga dan kekuatan politik.
2. Broinslaw Malinowski mengatakan unsur-unsur itu
terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga
ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
3. C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal
Categories of Culture mengemukakan ada tujuh kebudayaan
universal,yaitu :
a.
Sistem Religi (sistem kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai
homo relogieus.
b.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan, merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius.
c.
Sistem Pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens.
d. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
ekonomi, merupakan produk manusia sebagai homo economicus
e.
Sistem Teknologi dan Peralatan, merupakan produk dari manusia sebagai
homo faber.
f.
Bahasa, merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens.
g.
Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.
Wujud Kebudayaan
Mempunya tiga wujud
yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan
pikiran manusia.
Disebut
sistem budaya, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat
dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan
hidup.
2. Kompleks aktivitas.
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat
diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi,
berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.
3. Wujud sebagai benda.
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Orientasi Nilai
Kebudayaan
Menurut C.Kluckhohn dalam
karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya
dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat
hidup manusia (MH)
2. Hakekat
karya manusia (MK)
3. Hakekat
waktu manusia (WM)
4. Hakekat
alam manusia (MA)
5. Hakekat
hubungan manusia (MN)
Perunbahan
Kebudayaan
Semua kebudayaan tidak
selamanya dalam bentuk yang itu itu saja, pasti ada sedikit perubahan
atau modernisasi dalam pertumbuhannya dari masa ke masa. Yang
menyebabkan ini terjadi sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup
dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Terjadinya gerak/perubahan
ini disebabkan dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri dan
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Selain
karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya perubahan
kebudayaan, penemuan-penemuan baru dalam teknologi dan inovasi
lainnya.
Perubahan sosial adalah
segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalamsuatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, yaitu dalam
nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok dalam
masyarakat.
Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama
oleh para warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain
aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam
kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan
bahasa.
Kaitan Manusia dan
Kebudayaan
Secara sederhana hubungan
antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku
kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan
ini dapat dipandang layaknya hubungan antara manusia dengan
masyarakat yg saling terkait satu sama lain,
Ada 3 tahap agar
proses dialektis tercipta, yaitu
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana
manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi
sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul, manusia atau kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar